Senin, 26 September 2011

perfume : the story of murder

SINOPSIS BUKU - Perfume : The Story of a Murderer
International Bestseller Fenomenal, terjual lebih dari 15 juta kopi Seorang pembunuh genius, aroma perawan, dan parfum terbaik… Pembunuhan berantai yang misterius. Dua puluh lima gadis perawan tewas mengenaskan. Pakaian beserta rambut dan kulit kepala mereka hilang. Tubuh mereka benar-benar layu, seolah tak pernah hidup sebelumnya. Seakan seluruh daya hidup yang pernah ada telah terisap tak bersisa. Semua pembunuhan identik. Dilakukan dengan amat rapi dan terencana. Masterpiece seorang seniman genius. Jean-Baptiste Grenouille lahir tanpa bau tubuh namun memiliki indra penciuman yang luar biasa. Ia mampu memilah-milah seluruh bau yang ada. Dari seorang ahli parfum ternama, ia mewarisi seni meramu berbagai minyak dan tumbuhan. Namun kegeniusan Grenouille melampaui itu semua. Setelah “menangkap” aroma seorang perawan cantik, ia terobsesi untuk menciptakan ‘parfum terbaik’ beraroma perawan! Dituturkan dengan amat brilian, Perfume adalah kisah yang sungguh memikat tentang pembunuhan dan kegeniusan yang menyimpang. Novel bestseller yang eksotis dan sensasional ini membangkitkan rasa penasaran yang menakutkan tentang apa yang terjadi ketika bakat, hasrat, dan kecenderungan seseorang akan bau dan aroma mengubahnya menjadi seorang pembunuh. Membunuh demi ‘parfum terbaik’.
    RESENSI TERKINI - Perfume : The Story of a Murderer   Oleh : ernee, 08 Februari 2008-11:46:10 Rating Novel Perfume adalah kisah yang memikat tentang pembunuhan dan “kegeniusan yang menyimpang”. Novel bestseller yang sensasional ini membangkitkan rasa penasaran yang menakutkan tentang apa yang terjadi ketika bakat, hasrat, dan kecenderungan akan aroma tubuh mengubahnya menjadi seorang pembunuh genius.

Hasrat membunuh memang beraneka ragam. Tapi, yang membuat novel ini memikat justru keunikan dari motif membunuh Grenouille, sang tokoh utama demi sebuah aroma. Keunikan itu mengantar Süskind layak diacungi jempol. Süskind mampu merangkai ide tentang aroma cukup detail, hasrat membunuh yang muskil, dan efek parfum yang melahirkan cinta. Novel ini pun, dari segi gagasan, sudah mengundang decak kagum.

Jean Babtiste Grenouille, sejak awal kelahirannya sudah tidak diinginkan oleh ibu kandungnya yang seorang pelacur.

Karakter tokoh sejak dini digambarkan sangat tegas (tidak disembunyikan) sebagai manusia abnormal, pun hanya dengan satu kekurangan yang tidak dimilikinya, sebagai manusia ia lahir tanpa bau badan. Tapi dari kelihaian dari tuturan yang disuguhkan justru mengangkat jati diri sang tokoh hadir dan menempati ke titik tertinggi sebagi seniman jenius sebagi ahli pembuat parfum tanpa cela yang punya kelebihan yang tidak dimiliki manusia lainnya.

Kelebihan Grenouille mencium bau, membuatnya belajar tentang parfum dan mewarisi seni meramu minyak. Di usia 18 tahun, dia menempuh perjalanan ke selatan untuk belajar teknik penyulingan. Akhirnya ia terpikat pada aroma perawan seorang gadis berambut merah dan membunuhnya untuk menghirup aroma perawan itu. Dari peristiwa itu, Grenouille berambisi untuk menciptakan parfum beraroma perawan.

Akan tetapi, untuk meramu parfum yang ia cita-citakan itu, Grenouille tak hanya butuh aroma satu perawan, melainkan 25 perawan. Dua puluh empat perawan sudah ia bunuh, tinggal perawan berambut pirang Laure yang harus ia tunggu sampai berumur 16 tahun. Tapi gadis itu dijaga ketat oleh sang ayah.
Bagaimana kelanjutannya? Silakan anda membaca sendiri.

Lebih dari sekadar unik, novel ini juga memiliki beberapa kelebihan. Selain didukung riset memadai soal aroma, novel ini juga menarik dan tak membosankan. Karakter dan perubahan tokoh cerita juga digambarkan dengan kuat. Dari lahir hingga meninggal, ada konsistensi yang cukup kuat dari keteguhan pengarang dalam menceritakan “kebencian hidup” Grenouille. Tak salah, sejak awal kisah ini menegaskan sifat Grenouille yang aneh.

Kekurangan novel ini menurut saya adalah plot novel thriller yang seharusnya menegangkan tersaji amat datar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar